Sabtu, 15 Januari 2022

Kebun Pangan Sorgum dan Jagung

Foto: Melky Koli Baran

Tempat ini adalah jalan menanjak sebelah Timur Desa Waiwadan, Adonara Barat menuju desa Muda Tonu. Di sini mata anda bebas menangkap panorama ladang nan hijau di bulan Januari 2022. Dengan latar dekat berupa hamparan nyiur melambai dan latar belakang bebukitan pulau Flores bagian Timur, dii sanalah kota Larantuka di dengan gunung Mandiri yang menjulang.
Di tanah berbukit sedikit curam yang semula berhutan kayu campuran belukar ini, seorang politisi PDI Perjuangan yang adalah mantan anggota DPRD Flores Timur dan seorang mantan guru biologi pada SMA Seminari San Domonggo Hokeng Flores Timur memberi inspirasi. Mereka adalah Rofinus Geroda Helan dan Yosef Libu.
Terdorong oleh semakin masifnya ketergantungan masyarakat pada suplay pangan dari luar daerah, serta kecenderungan orang muda menjauhi dunia pertanian, kedunya nekat 'Turun Gunung" menyulap tanah gersang berbatu ini jadi ladang pangan. Lahan seluas 3 hektare ini ditanami sorgum dan jagung. Dua hektare untuk sorgum dan satu hektare untuk jagung.
Menurut Rofin Geroda, Petani adalah Tiang Agung Republik Indonesia. Dari petanilah negeri ini hidup. Karena itu, hal sederhana yang bersama rekannya Yosef Libu lakukan ini diharapkan menginspirasi orang muda untuk mencintai pertanian.
Direfleksikannya, orang muda jebolan perguruan tinggi beramai-ramai tinggalkan desa dan mencari kerja di kota. Di Flores Timur ini Pemerintah mesti menampung sejumlah orang muda sebagai tenaga kontrak di kantor-kantor. "Jika setiap tamatan perguruan tinggi antri masuk pegawai kontrak, uang negara terkuras untuk menggaji mereka. Akan lebih bagus jika para sarjana ini menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satunya adalah jadi petani yang cerdas dan modern," begitu kata Rofin.
Sementara itu rekannya Yosef Libu mengatakan, bertani dipandang pekerjaan berat dan kotor sehingga kurang diminati orang muda. Padahal menjadi petani lebih bermartabat ketimbang bekerja jadi orang upahan berdasi.
Dalam rencana keduanya, ladang jagung dan sorgum ini akan dikembangkan jadi Agrowisata Diharapkan memberi inspirasi bagi siapa saja. (Teks: Melky Koli Baran)